فَاعْبُدُوْا مَا شِئْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖۗ قُلْ اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَاَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اَلَا ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ ١٥

Fa‘budū mā syi'tum min dūnih(ī), qul innal-khāsirīnal-lażīna khasirū anfusahum wa ahlīhim yaumal-qiyāmah(ti), alā żālika huwal-khusrānul-mubīn(u).
Maka, sembahlah sesukamu selain Dia (wahai orang-orang musyrik!)*) Katakanlah, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat.” Ingatlah, yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
*) Perintah ini bukanlah dalam arti yang sebenarnya, tetapi pernyataan kemurkaan Allah Swt. terhadap kaum musyrik yang selalu ingkar, meskipun berulang kali diajak bertauhid.