وَلَوْ دُخِلَتْ عَلَيْهِمْ مِّنْ اَقْطَارِهَا ثُمَّ سُىِٕلُوا الْفِتْنَةَ لَاٰتَوْهَا وَمَا تَلَبَّثُوْا بِهَآ اِلَّا يَسِيْرًا ١٤

Wa lau dukhilat ‘alaihim min aqṭārihā ṡumma su'ilul-fitnata la'ātauhā wa mā talabbaṡū bihā illā yasīrā(n).
Seandainya (Yasrib) diserang dari segala penjuru, kemudian mereka diminta untuk melakukan fitnah,*) niscaya mereka mengerjakannya. Mereka tidak menunda permintaan itu, kecuali hanya sebentar.
*) Fitnah yang dimaksud dalam ayat ini adalah melakukan kekacauan, seperti murtad dan membantu pasukan musuh dalam peperangan.